A. Pengertian.
تصرّف الأفعال مع الضمائر adalah perubahan dari beberapa kalimat fi’il yang
bertemu dengan dhomir (kata ganti) baik itu dari mufrod menjadi mutsanna dan
jama’, dari dhomir mudzakkar menjadi mu’annats serta dari dhomir ghoib menjadi
dhomir mukhattab dan mutakallim.
Fi’il madhi dan fi’il mudlori’ bisa
ditashrif menjadi empat belas yang terdiri dari tiga ghoib, tiga ghoibah, tiga
mukhattab, tiga mukhatabbah dan dua mutakalliim. Sedangkan fi’il amr hanya bisa
ditashrif menjadi enam bagian yakni tiga mukhattab dan tiga mukhattabah.١
Dhomir-dhomir tersebut adalah :
هو ـ هما ـ
هم ـ هي ـ هما ـ هنّ ـ أنتَ ـ أنتما ـ أنتم ـ أنتِ ـ أنتما ـ أنتنّ ـ أنا ـ نحن
B.
Cara
mentashrif fi’il dengan dhomir
1.
Fi’il
mudhore’
Cara Mentasrif Fiil mudhore’ ketika bertemu atau bergandengan
dengan dhomir adalah dari bentuk fi’il madhi dengan menambahkan huruf mudhoro’ah (أ نيت) dengan dibaca dhommah
ketika ruba’I (فعللَ – يُفعللُ) dan di baca fathah selain ruba’i. Jika fi’il tsulasi maka فاء فعل-nya
di sukun dan di harokati dhommah,kasroh,fathah
a’in fiilnya ( فعلَ
- يَفْعَلُ, فعلَ- يَفْعِلُ, فعلَ - يَفْعُلُ).
2. Fi’il
amar
Fi’il amar di
ambil atau di bentuk dari fiil mudhore’ yang di buang huruf mudhoro’ahnya.
Contoh: يَضْرِبُ menjadi
اِضْرِبْ . Jika di awalnya itu sukun maka di tambah hamzah washol di
permulaannya dengan harokat kasroh kecuali fiil tsulasi yang di dhommah a’in fiilnya
maka hamzahnya juga di dhommah. Contoh :
اِجْتَمَعَ
يَجْتَمِعُ اِجْتَمِع
جَنُبَ يَجْنُبُ اُجْنُب
3. Fi’il
bina’ shohih dan mahmuz
Fi’il madli dan fi’il
mudhore’ yang bina’ shohih dan mahmuz ketika di sandarkan pada dhomir maka
tidak terjadi perubahan. Namun, Fiil mudhore’ bina’ mahmuz fa’ jika di
sandarkan pada dhomir mutakalim wahdah maka hamzah kedua diganti dengan mad(dibaca
panjang). Contoh: امُلُ
4. Fi’il
bina’ mudho’af
Fi’il madli dan fi’il mudhore’ bina’ mudho’af tsulasi bila tidak bertemu dengan dhomir rofa’
mutaharek maka wajib idghom, namun apabila bertemu dhomir rofa’ mutaharek maka
wajib melepas idghom. Bina’ mudho’af ruba’i tasrifnya sama dengan bina’ shohih,
sama-sama tidak terjadi perubahan
.
5. Fi’il
bina’ mitsal
Fi’il madli dan fi’il mudhore’ bina’ mitsal
jika di sandarkan pada dhomir maka tidak terjadi perubahan. Fa’ fiil bina’
mitsal wawu (وَاوُ)
pada fiil mudhori’ dibuang jika mengikuti wazan فَعَلَ يَفْعِلُ contoh:
وَعَدَ - يَعِدُ
وَرِثُ - يَرِث
وَضَعَ - يَضَعُ
Sedangkan Fa’ fiil-nya
bina’ mitsal wawu (وَاوُ) pada fiil mudhore’
tidak dibuang jika mengikuti wazan فَعِلَ يَفْعَلُ.
contoh:
وَجِلَ - يَوْجَلُ
وَقُرَ - يَوْقُرُ
Fa’ fi’il bina’
mitsal ya’I (يائى) ketika pada fiil mudhore’ juga tidak di buang. Contoh: يَسَرَ يَيْسِرُ
6.
Fi’il bina’ ajwaf
Fi’il madli bina’ ajwaf bila di sandarkan pada
dhomir rofa’ mutahare’ maka huruf ‘illatnya dibuang dan fa’ fiilnya di harokati
dengan Dhommahbila mengikuti wazanفَعُلَ يَفْعُلُ
, فَعَلَ يَفْعُلُ , contoh:
صانَ يصونُ
طالَ يطولُ
Kasroh bila mengikuti wazan فَعَلَ
يَفْعِلُ, فَعَلَ يَفْعَلُ , contoh:
سارَ
يسِيْرُ
هابَ
يهابُ
7.
Fi’il bina’ naqish
Fi’il
bina’ naqis pada fi’il madli yang akhirnya alif seperti lafadz غَزاَ dan رَمَى bila bertemu dengan تأالتأنيث maka
alifnya di buang menjadi lafadz غزتْ dan رمتْ. Sedangkan jika bertemu dengan alif tasniyah atau dhomir rofa’
mutaharek maka:
- Jika fi’il tsulasi, alif di
kembalikan pada asalnya.
- Jika fi’il ghoiru tsulasi maka
alif diganti ya’.
seperti
lafadz سَرُوَ dan رَضِيَ dan pada fiil mudhore’ seperti lafadz يَغْزُوْ يَسْرُو dan يَرْمِىْ, Bina’
naqis yang akhirnya wawu atau ya’ pada fiil madhi bila disandarkan pada selain wawu jama’ atau
ya’ mukhotobah maka tidak terjadi perubahan.
Bina’ naqis pada fiil madhi dan fiil mudhore’ bila di sandarkan pada
wawu jama’ atau ya’ mukhotobah maka huruf ‘ilat di buang dengan ketentuan:
-
Bila yang di buang alif, maka huruf sebelum
wawu dan ya’ di harokati fathah, contoh:
رَمَوْا- رَمَى
-
Bila yang di buang bukan alif, maka
huruf sebelum wawu di harokati dhommah dan huruf sebelum ya’ di harokati
kasroh, contoh: رضيَ ــ رضوْا
8.
Fi’il bina’ lafif
Fi’il bina’ lafif terbagi menjadi dua, yaitu
1.
Bina’ lafif maqrun
Bina’ lafif maqrun adalah kalimat
fi’il yang عين dan لام fi’ilnya berupa huruf illat (أ ، ي ، و), cara mentashrifnya seperti fi’il bina’ naqish.
2.
Bina’ lafif mafruq
Bina’ lafif mafruq adalah kalimat
fi’il yang فاء dan لام fi’ilnya berupa huruf illat, bina’ lafif mafruq untuk فاء fi’ilnya, cara mentashrif seperti fi’il bina’ mitsal.
Sedangkan untuk لام fi’ilnya mengikuti bina’ naqish. ٣
I.
Kesimpulan
-
تصرّف الأفعال مع
الضمائر adalah
perubahan dari beberapa kalimat fi’il yang bertemu dengan dhomir (kata ganti),
-
Fi’il madhi dan fi’il mudlori’ bisa ditashrif menjadi
empat belas yang terdiri dari tiga ghoib, tiga ghoibah, tiga mukhattab, tiga
mukhatabbah dan dua mutakalliim. Sedangkan fi’il amr hanya bisa ditashrif
menjadi enam bagian.
-
Fi’il-fi’il yang bias di tashrif denga dhomir:
-
Fi’il madly
-
Fi’il mudlore’
-
Fi’il amar
-
Fi’il bina’ shohih dan mahmuz
-
Fi’il bina’ mudlo’af
-
Fi’il bina’ mitsal
-
Fi’il bina’ ajwaf
-
Fi’il bina’naqish
-
Fi’il bina’ lafif
II.
Penutup
Demikian makalah yang yang dapat kami susun dan kami
sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang ilmu shorof dan bermanfaat.
Amin.
III.
Daftar Pustaka
محمّد زهري، علم الصرف و النحو، ص:٢٤-٢٧
محمّد الصغير بن قاعد بن احمد العبادلي المقطري، الحلل الذهبية على
التحفة السنية، ص:١٥٩- ١٦٤
الشيخ مصطفي الغلاييني، جامع الدّروس
العربيّة، ص:٢٢٦-٢٢٩
الرّسالة البديعة الجزء الثالث في أمثلة
التصريف اللغوي
الشيخ محمّد معصوم بن على، الأمثلة
التّصريفيّة
No comments:
Post a Comment