Pages

terjemahan

Thursday 23 February 2012

Fi’il Madhi (Kata Kerja Bentuk Lampau)

Fi`il ini digunakan untuk mengungkapkan suatu kejadian pada waktu lampau. termasuk keistimewaan bahasa arab adalah setiap fi`ilnya selalu memiliki pola atau yang disebut wazan. Tidak ada satu fi`il pun dalam bahasa arab yang tidak mempunyai pola atau wazan kecuali sedikit sekali yang bisa dihitung dengan jari. Apabila kita bandingkan dengan bahasa lain khususnya bahasa indonesia maka kita akan mendapati perbedaan ini, dimana kata kerja dalam bahasa indonesia tidak mempunyai pola yang bisa dijadikan patokan bagi setiap kata kerjanya.
Pola paling dasar dan sering dipakai adalah pola: فَعَلَ
Pola ini adalah pola minimal, maksudnya kata kerja dalam bahasa arab jumlah minimal hurufnya ada tiga huruf. Adapun jumlah maksimalnya adalah enam huruf. Untuk pemula cukup mengenal pola di atas dahulu saja. Apabila sudah hafal berikut tashrif-nya dan benar-benar paham insya Allah pola lainnya akan lebih mudah.
فَعَلَ artinya telah melakukan. Ketika kita ingin melengkapi dengan dhamir (pelaku) yang melakukan fi`il tersebut , maka kita katakan:
فَعَلا فَعَلوُاْ فَعَلَتْ فَعَلَتَا فَعَلْنَ فَعَلْتَ فَعَلْتُمَا فَعَلْتُمْ فَعَلْتِ فَعَلْتُمَا فَعَلْتُنَّ َ فَعَلْتُ فَعَلْنَا فَعَلَ
Uraian:
فَعَلَ : Dia seorang lelaki telah melakukan.
فَعَلَ + هُوَ = فَعَلَ
Dhamir huwa pada fi`il ini tidak terlihat
فَعَلا : Mereka dua lelaki telah melakukan.
فَعَل + همَا = فَعَلا
Dhamir huma berubah menjadi alif dan menempel di akhir fi`il.
فَعَلوُاْ : Mereka (3>) telah melakukan.
فَعَلَ + هُمْ = فَعَلوُاْ
Dhamir hum berubah menjadi wawu, sedangkan alif setelahnya hanya tambahan. Harakat lam yang tadinya fathah berubah menjadi dhammah.
فَعَلَتْ : Dia seorang wanita telah melakukan.
فَعَلَ + هِيَ = فَعَلَتْ
Dhamir hiya tidak terlihat, hanya saja untuk membedakan dengan dhamir huwa maka diberi ta` sukun.
فَعَلَتَا : Mereka dua wanita telah melakukan.
فَعَلَ + همَا = فَعَلَتَا
Dhamir huma berubah menjadi alif dan ditempelkan pada fi`il fa`alat.
فَعَلْنَ : Mereka (3>) wanita telah melakukan.
فَعَلَ + هُنَّ = فَعَلْنَ
Dhamir hunna berubah menjadi nun berfathah, mulai pada fi`il ini sampai seterusnya harakat lam yang tadinya fathah berubah menjadi sukun.
فَعَلْتَ : Kamu laki-laki telah melakukan.
فَعَلَ + أَنْتَ = فَعَلْتَ
Dhamir anta berubah menjadi ta` fathah.
فَعَلْتُمَا : Kalian dua laki-laki telah melakukan.
فَعَلَ + أَنْتُمَا = فَعَلْتُمَا
Dhamir antuma berubah menjadi tuma.
فَعَلْتُمْ : Kalian (3-~) telah melakukan.
فَعَلَ + أَنْتُمْ = فَعَلْتُمْ
Dhamir antum berubah menjadi tum.
فَعَلْتِ : Kamu perempuan telah melakukan.
فَعَلَ + أَنْتِ = فَعَلْتِ
Dhamir anti berubah menjadi ta` kasrah.
فَعَلْتُمَا : Kalian dua perempuan telah melakukan.
فَعَلَ + أَنْتُمَا = فَعَلْتُمَا
Dhamir antuma berubah menjadi tuma.
فَعَلْتُنَّ : Kalian (3-~) perempuan telah melakukan.
فَعَلَ + أَنْتُنَّ = فَعَلْتُنَّ
Dhamir antunna berubah menjadi tunna.
فَعَلْتُ : Aku telah melakukan.
فَعَلَ + أَنَا = فَعَلْتُ
Dhamir ana berubah menjadi ta’ berdhammah.
فَعَلْنَا : Kami telah melakukan.
فَعَلَ + نَحْنُ = فَعَلْنَا
Dhamir nahnu berubah menjadi naa.
Apabila kita perhatikan dhamir-dhamir pada setiap fi`ilnya, kita akan dapati bahwa dhamir (kata ganti) jika bertemu dengan fi`il, maka dhamir tersebut berubah. Hal ini berbeda dengan bahasa Indonesia yang tidak berubah kata gantinya walaupun digandengkan dengan kata kerja.

No comments:

Post a Comment