Pages

terjemahan

Friday 13 January 2012

Tafsir Al-Qur'An

Tafsir al-Qur'an adalah ilmu pengetahuan untuk memahami dan menafsirkan yang bersangkutan dengan Al-Qur-an dan isinya berfungsi sebagai mubayyin (pemberi penjelasan), menjelaskan tentang arti dan kandungan Al Qur’an, khususnya menyangkut ayat-ayat yang tidak di pahami dan samar artinya, dalam memahami dan menafsirkan Al-Qur'an diperlukan bukan hanya pengetahuan bahasa Arab saja tetapi juga berbagai macam ilmu pengetahuan yang menyangkut Al-Qur-an dan isinya, Ilmu untuk memahami Al-Qur'an ini disebut dengan Ushul Tafsir atau biasa dikenal dengan Ulumul Qur'an, terdapat dua bentuk penafsiran yaitu at-tafsîr bi al- ma’tsûr dan at-tafsîr bi- ar-ra’yi, dengan empat metode, yaitu ijmâli, tahlîli, muqârin dan maudhû’i. Sedangkan dari segi corak lebih beragam, ada yang bercorak sastra bahasa, fiqh, teologi, filsafat, tasawuf, ilmiyah dan corak sastra budaya kemasyarakatan.
Tafsir berasal dari kata al-fusru yang mempunyai arti al-ibanah wa al-kasyf (menjelaskan dan menyingkap sesuatu). Menurut pengertian terminologi, seperti dinukil oleh Al-Hafizh As-Suyuthi dari Al-Imam Az-Zarkasyi ialah ilmu untuk memahami kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, menjelaskan makna-maknanya, menyimpulkan hikmah dan hukum-hukumnya.
Usaha menafsirkan Al-Qur’an sudah dimulai semenjak zaman para sahabat Nabi sendiri. ‘Ali ibn Abi Thâlib (w. 40 H), ‘Abdullah ibn ‘Abbâs (w. 68 H), ‘Abdullah Ibn Mas’ûd (w. 32 H) dan Ubay ibn Ka’ab (w. 32 H) adalah di antara para sahabat yang terkenal banyak menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dibandingkan dengan sahabat-sahabat yang lain.

Urgensi Tafsir Al-Qur'an dalam Islam

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dalam bahasa Arab dengan segala macam kekayaan bahasanya. Di dalamnya terdapat penjelasan mengenai dasar-dasar aqidah, kaidah-kaidah syariat, asas-asas perilaku, menuntun manusia ke jalan yang lurus dalam berpikir dan beramal. Namun, Allah SWT tidak menjamin perincian-perincian dalam masalah-masalah itu sehingga banyak lafal Al-Qur’an yang membutuhkan tafsir, apalagi sering digunakan susunan kalimat yang singkat namun luas pengertiannya. Dalam lafazh yang sedikit saja dapat terhimpun sekian banyak makna. Untuk itulah diperlukan penjelasan yang berupa tafsir Al-Qur'an

Sejarah Tafsir Al-Qur'an

Sejarah ini diawali dengan masa Rasulullah SAW masih hidup seringkali timbul beberapa perbedaan pemahaman tentang makna sebuah ayat. Untuk itu mereka dapat langsung menanyakan pada Rasulullah SAW. Secara garis besar ada tiga sumber utama yang dirujuk oleh para sahabat dalam menafsirkan Al-Qur'an :
  1. Al-Qur'an itu sendiri karena kadang-kadang satu hal yang dijelaskan secara global di satu tempat dijelaskan secara lebih terperinci di ayat lain.
  2. Rasulullah SAW semasa masih hidup para sahabat dapat bertanya langsung pada Beliau SAW tentang makna suatu ayat yang tidak mereka pahami atau mereka berselisih paham tentangnya.
  3. Ijtihad dan Pemahaman mereka sendiri karena mereka adalah orang-orang Arab asli yang sangat memahami makna perkataan dan mengetahui aspek kebahasaannya. Tafsir yang berasal dari para sahabat ini dinilai mempunyai nilai tersendiri menurut jumhur ulama karena disandarkan pada Rasulullah SAW terutama pada masalah azbabun nuzul. Sedangkan pada hal yang dapat dimasuki ra’yi maka statusnya terhenti pada sahabat itu sendiri selama tidak disandarkan pada Rasulullah SAW.
Para sahabat yang terkenal banyak menafsirkan Al-Qur'an antara lain empat khalifah , Ibn Mas’ud, Ibn Abbas, Ubai bin Ka’b, Zaid bin Tsabit, Abu Musa al-Asy’ari, Abdullah bin Zubair. Pada masa ini belum terdapat satupun pembukuan tafsir dan masih bercampur dengan hadits.
Sesudah generasi sahabat, datanglah generasi tabi’in yang belajar Islam melalui para sahabat di wilayah masing-masing. Ada tiga kota utama dalam pengajaran Al-Qur'an yang masing-masing melahirkan madrasah atau madzhab tersendiri yaitu Mekkah dengan madrasah Ibn Abbas dengan murid-murid antara lain Mujahid ibn Jabir, Atha ibn Abi Ribah, Ikrimah Maula Ibn Abbas, Thaus ibn Kisan al-Yamani dan Said ibn Jabir. Madinah dengan madrasah Ubay ibn Ka’ab dengan murid-murid Muhammad ibn Ka’ab al-Qurazhi, Abu al-Aliyah ar-Riyahi dan Zaid ibn Aslam dan Irak dengan madrasah Ibn Mas’ud dengan murid-murid al-Hasan al-Bashri, Masruq ibn al-Ajda, Qatadah ibn-Di’amah, Atah ibn Abi Muslim al-Khurasani dan Marah al-Hamdani.
Pada masa ini tafsir masih merupakan bagian dari hadits namun masing-masing madrasah meriwayatkan dari guru mereka sendiri-sendiri. Ketika datang masa kodifikasi hadits, riwayat yang berisi tafsir sudah menjadi bab tersendiri namun belum sistematis sampai masa sesudahnya ketika pertama kali dipisahkan antara kandungan hadits dan tafsir sehingga menjadi kitab tersendiri. Usaha ini dilakukan oleh para ulama sesudahnya seperti Ibn Majah, Ibn Jarir at-Thabari, Abu Bakr ibn al-Munzir an-Naisaburi dan lainnya. Metode pengumpulan inilah yang disebut tafsir bi al-Matsur.
Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah menuntut pengembangan metodologi tafsir dengan memasukan unsur ijtihad yang lebih besar. Mekipun begitu mereka tetap berpegangan pada Tafsir bi al-Matsur dan metode lama dengan pengembangan ijtihad berdasarkan perkembangan masa tersebut. Hal ini melahirkan apa yang disebut sebagai tafsir bi al-ray yang memperluas ijtihad dibandingkan masa sebelumnya. Lebih lanjut perkembangan ajaran tasawuf melahirkan pula sebuah tafsir yang biasa disebut sebagai tafsir isyarah.


Bentuk Tafsir Al-Qur'an

Adapun bentuk-bentuk tafsir Al-Qur'an yang dihasilkan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga:

Tafsir bi al-Matsur

Dinamai dengan nama ini (dari kata atsar yang berarti sunnah, hadits, jejak, peninggalan) karena dalam melakukan penafsiran seorang mufassir menelusuri jejak atau peninggalan masa lalu dari generasi sebelumnya terus sampai kepada Nabi SAW. Tafsir bi al-Matsur adalah tafsir yang berdasarkan pada kutipan-kutipan yang shahih yaitu menafsirkan Al-Qur'an dengan Al-Qur'an, Al-Qur'an dengan sunnah karena ia berfungsi sebagai penjelas Kitabullah, dengan perkataan sahabat karena merekalah yang dianggap paling mengetahui Kitabullah, atau dengan perkataan tokoh-tokoh besar tabi'in karena mereka pada umumnya menerimanya dari para sahabat.
Contoh tafsir Al Qur'an dengan Al Qur'an antara lain:
"wa kuluu wasyrobuu hattaa yatabayyana lakumul khaithul abyadhu minal khaithil aswadi minal fajri...." (Surat Al Baqarah:187)
Kata minal fajri adalah tafsir bagi apa yang dikehendaki dari kalimat al khaitil abyadhi.
Contoh Tafsir Al Qur'an dengan Sunnah antara lain:
"alladziina amanuu wa lam yalbisuu iimaanahum bizhulmin......" (Surat Al An'am: 82)
Rasulullah s.a.w.menafsirkan dengan mengacu pada ayat :
"innasy syirka lazhulmun 'azhiim" (Surat Luqman: 13)
Dengan itu Beliau menafsirkan makna zhalim dengan syirik.

Tafsir bi ar-Rayi

Seiring perkembangan zaman yang menuntut pengembangan metode tafsir karena tumbuhnya ilmu pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah maka tafsir ini memperbesar peranan ijtihad dibandingkan dengan penggunaan tafsir bi al-Matsur. Dengan bantuan ilmu-ilmu bahasa Arab, ilmu qiraah, ilmu-ilmu Al-Qur'an, hadits dan ilmu hadits, ushul fikih dan ilmu-ilmu lain seorang mufassir akan menggunakan kemampuan ijtihadnya untuk menerangkan maksud ayat dan mengembangkannya dengan bantuan perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan yang ada.
Contoh Tafsir bir ra'yi dalam Tafsir Jalalain:
“khalaqal insaana min 'alaq” (Surat Al Alaq: 2)
Kata alaq disini diberi makna dengan bentuk jamak dari lafaz alaqah yang berarti segumpal darah yang kental.

Tafsir Isyari

Menurut kaum sufi, setiap ayat mempunyai makna yang zahir dan batin. Yang zahir adalah yang segera mudah dipahami oleh akal pikiran sedangkan yang batin adalah yang isyarat-isyarat yang tersembunyi dibalik itu yang hanya dapat diketahui oleh ahlinya. Isyarat-isyarat kudus yang terdapat di balik ungkapan-ungkapan Al-Qur'an inilah yang akan tercurah ke dalam hati dari limpahan gaib pengetahuan yang dibawa ayat-ayat. Itulah yang biasa disebut tafsir Isyari.
Contoh bentuk penafsiran secara Isyari antara lain adalah pada ayat:
'“.......Innallaha ya`murukum an tadzbahuu baqarah.....” (Surat Al Baqarah: 67)
Yang mempunyai makna zhahir adalah “......Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina...” tetapi dalam tafsir Isyari diberi makna dengan “....Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih nafsu hewaniah...”.
Beberapa karya tafsir Isyari yang terkenal antara lain: Tafsir An Naisabury, Tafsir Al Alusy, Tafsir At Tastary, Tafsir Ibnu Araby.

Metodologi Tafsir Al-Qur'an

Metodologi Tafsir dibagi menjadi empat macam yaitu metode tahlili, metode ijmali, metode muqarin dan metode maudlu’i.

Metode Tahlili (Analitik)

Metode ini adalah yang paling tua dan paling sering digunakan. Menurut Muhammad Baqir ash-Shadr, metode ini, yang ia sebut sebagai metode tajzi'i, adalah metode yang mufasir-nya berusaha menjelaskan kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dari berbagai seginya dengan memperhatikan runtutan ayat al-Qur`an sebagaimana tercantum dalam al-Qur`an.
Tafsir ini dilakukan secara berurutan ayat demi ayat kemudian surat demi surat dari awal hingga akhir sesuai dengan susunan Al-Qur'an. Dia menjelaskan kosa kata dan lafazh, menjelaskan arti yang dikehendaki, sasaran yang dituju dan kandungan ayat, yaitu unsur-unsur I’jaz, balaghah, dan keindahan susunan kalimat, menjelaskan apa yang dapat diambil dari ayat yaitu hukum fiqih, dalil syar’i, arti secara bahasa, norma-norma akhlak dan lain sebagainya.
Menurut Malik bin Nabi, tujuan utama ulama menafsirkan Al-Qur'an dengan metode ini adalah untuk meletakkan dasar-dasar rasional bagi pemahaman akan kemukzizatan Al-Qur'an, sesuatu yang dirasa bukan menjadi kebutuhan mendesak bagi umat Islam dewasa ini. Karena itu perlu pengembangan metode penafsiran karena metode ini menghasilkan gagasan yang beraneka ragam dan terpisah-pisah .
Kelemahan lain dari metode ini adalah bahwa bahasan-bahasannya amat teoritis, tidak sepenuhnya mengacu kepada persoalan-persoalan khusus yang mereka alami dalam masyarakat mereka, sehingga mengesankan bahwa uraian itulah yang merupakan pandangan Al-Qur'an untuk setiap waktu dan tempat. Hal ini dirasa terlalu “mengikat” generasi berikutnya.

Metode Ijmali (Global)

Metode ini adalah berusaha menafsirkan Al-Qur'an secara singkat dan global, dengan menjelaskan makna yang dimaksud tiap kalimat dengan bahasa yang ringkas sehingga mudah dipahami. Urutan penafsiran sama dengan metode tahlili namun memiliki perbedaan dalam hal penjelasan yang singkat dan tidak panjang lebar.
Keistimewaan tafsir ini ada pada kemudahannya sehingga dapat dikonsumsi oleh lapisan dan tingkatan kaum muslimin secara merata. Sedangkan kelemahannya ada pada penjelasannya yang terlalu ringkas sehingga tidak dapat menguak makna ayat yang luas dan tidak dapat menyelesaikan masalah secara tuntas.

Metode Muqarin

Tafsir ini menggunakan metode perbandingan antara ayat dengan ayat, atau ayat dengan hadits, atau antara pendapat-pendapat para ulama tafsir dengan menonjolkan perbedaan tertentu dari obyek yang diperbandingkan itu.

Metode Maudhu’i (Tematik)

Metode ini adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban Al-Qur'an dengan cara mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an yang mempunyai tujuan satu, yang bersama-sama membahas topik atau judul tertentu dan menertibkannya sesuai dengan masa turunnya selaras dengan sebab-sebab turunnya, kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan-penjelasan, keterangan-keterangan dan hubungan-hubungannya dengan ayat-ayat lain kemudian mengambil hukum-hukum darinya.

Macam Tafsir Al-Qur'an

Setiap penafsir akan menghasilkan corak tafsir yang berbeda tergantung dari latar belakang ilmu pengetahuan, aliran kalam, mahzab fiqih, kecenderungan sufisme dari mufassir itu sendiri sehingga tafsir yang dihasilkan akan mempunyai berbagai corak. Abdullah Darraz mengatakan dalam an-Naba’ al-Azhim sebagai berikut:
Ayat-ayat Al-Qur'an bagaikan intan, setiap sudutnya memancarkan cahaya yang berbeda dengan apa yang terpancar dari sudut-sudut lainnya, dan tidak mustahil jika kita mempersilahkan orang lain memandangnya, maka ia akan melihat banyak dibandingkan apa yang kita lihat.
Di antara berbagai corak itu antara lain adalah :
  • Corak Sastra Bahasa: munculnya corak ini diakibatkan banyaknya orang non-Arab yang memeluk Islam serta akibat kelemahan orang-orang Arab sendiri di bidang sastra sehingga dirasakan perlu untuk menjelaskan kepada mereka tentang keistimewaan dan kedalaman arti kandungan Al-Qur'an di bidang ini.
  • Corak Filsafat dan Teologi : corak ini muncul karena adanya penerjemahan kitab-kitab filsafat yang memengaruhi beberapa pihak serta masuknya penganut agama-agama lain ke dalam Islam yang pada akhirnya menimbulkan pendapat yang dikemukakan dalam tafsir mereka.
  • Corak Penafsiran Ilmiah: akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka muncul usaha-usaha penafsiran Al-Qur'an sejalan dengan perkembangan ilmu yang terjadi.
  • Corak Fikih: akibat perkembangan ilmu fiqih dan terbentuknya madzhab-mahzab fikih maka masing-masing golongan berusaha membuktikan kebenaran pendapatnya berdasarkan penafsiran-penafsiran mereka terhadap ayat-ayat hukum.
  • Corak Tasawuf : akibat munculnya gerakan-gerakan sufi maka muncul pula tafsir-tafsir yang dilakukan oleh para sufi yang bercorak tasawuf.
  • Corak Sastra Budaya Kemasyarakatan: corak ini dimulai pada masa Syaikh Muhammad Abduh yang menjelaskan petunjuk-petunjuk ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat, usaha-usaha untuk menanggulangi masalah-masalah mereka berdasarkan petunjuk ayat-ayat, dengan mengemukakan petunjuk tersebut dalam bahasa yang mudah dimengerti dan enak didengar.

Perkembangan

Ilmu tafsir Al Qur'an terus mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Perkembangan ini merupakan suatu keharusan agar Al Qur'an dapat bermakna bagi umat Islam. Pada perkembangan terbaru mulai diadopsi metode-metode baru guna memenuhi tujuan tersebut. Dengan mengambil beberapa metode dalam ilmu filsafat yang digunakan untuk membaca teks Al-Qur'an maka dihasilkanlah cara-cara baru dalam memaknai Al-Qur'an. Di antara metode-metode tersebut yang cukup populer antara lain adalah Metode Tafsir Hermeneutika dan Metode Tafsir Semiotika.

Tafsir terkenal antara lain

  • 'Abdullah bin Abbas, dilahirkan di Syi’bi tiga tahun sebelum hijrah, ada yang mengatakan lima tahun sebelum hijrah, dan wafat di kota Thoif pada tahun 65 H, dan ada yang mengatakan tahun 67 H, dan ‘Ulama’ Jumhur mengatakan wafat pada tahun 68 H., banyak melahirkan beberapa tafsir yang tidak terhitung jumlahnya, dan tafsiran beliau dikumpulkan dalam sebuah kitab yang diberi nama Tafsir ibnu Abbas. Di dalam kitab ini terdapat beberapa riwayat dan metode yang berbeda-beda, namun yang paling bagus adalah tafsir yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalhah Al Hasyimi.
  • Mujahid bin Jabr, dilahirkan pada tahun 21 H, pada masa ke pemimpinan Umar bin Khattob, dan wafat pada tahun 102/103 H. sedangkan menurut Yahya bin Qhatton, beliau wafat pada tahun 104 H., termasuk tokoh tafsir pada masa tabi’in sehingga beliau dikatakan tokoh paling ‘alim dalam bidang tafsir pada masa tabi’in, dan pernah belajar tafsir kepada Ibnu Abbas sebanyak 30 kali.
  • Atthobari, bernama lengkap Muhammad bin Jarir, di lahirkan di Baghdad pada tahun 224 H, dan wafat pada tahun 310 H. karangan-karangannya adalah Jami’ul Bayan Fi Tafsiril Qur’an, Tarikhul Umam Al muluk dan masih banyak lagi yang belum disebutkan.
  • Ibnu Katsir, bernama lengkap Isma’il bin Umar Al Qorsyi ibnu Katsir Al Bashri. Di lahirkan pada tahun 705 H. dan wafat pada tahun 774 H. termasuk ahli dalam bidang fiqih, hadist, sejarah, dan tafsir, karangan-karangannya adalah Al Bidayah Wan Nihayah Fi Tarikhi, Al Ijtihad Fi Tholabil jihad, Tafsirul Qur’an, dan lain-lainnya.
  • Fakhruddin Ar Rozi, bernama lengkap Muhammad bin Umar bin Al Hasan Attamimi Al Bakri Atthobaristani Ar Rozi Fakhruddin yang terkenal dengan sebutan Ibnul Khotib As Syafi’i, lahir di Royyi pada tahun 543 H. dan wafat pada tahun 606 H. di harrot, mengajarkan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu pasti, dan juga mendalami ilmu filsafat dan mantiq, karangannya adalah mafatihul Ghoib fi Tafsirul Qur’an, Al Muhasshol fi Ushulil Fiqh, Ta’jizul Falasifah dan lain-lainya.

Ilmu yang terkait dengan Ilmu Tafsir

  1. Lughat (fitologi), yaitu ilmu untuk mengetahui setiap arti kata Al-Qur'an. Mujahid rah.a., berkata, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, ia tidak layak berkomentar tentang ayat-ayat Al-Qur'an tanpa mengetahui ilmu lughat. Sedikit pengetahuan tentang ilmu lughat tidak cukup karena kadangkala satu kata mengandung berbagai arti. Jadi hanya mengetahui satu atau dua arti, tidaklah cukup. Dapat terjadi, yang dimaksud kata tersebut adalah arti yang berbeda.
  2. Nahwu (tata bahasa). Sangat penting mengetahui ilmu nahwu, karena sedikit saja i'rab (bacaan akhir kata) berubah akan mengubah arti kata tersebut. Sedangkan pengetahuan tentang i'rab hanya di dapat dalam ilmu nahwu.
  3. Sharaf (perubahan bentuk kata)
  4. Isytiqaq (akar kata)
  5. Ma'ani (susunan kata)
  6. Bayaan
  7. Badi'
  8. Qira'at
  9. Aqa'id
  10. Ushul Fiqih
  11. Asbabun Nuzul. Asbabunnuzul adalah sebuah ilmu yang menerangkan tentang latar belakang turunnya suatu ayat. Atau bisa juga keterangan yang menjelaskan tentang keadaan atau kejadian pada saat suatu ayat diturunkan, meski tidak ada kaitan langsung dengan turunnya ayat. Tetapi ada konsideran dan benang merah antara keduanya. Seringkali peristiwa yang terkait dengan turunnya suatu ayat bukan hanya satu, bisa saja ada beberapa peristiwa sekaligus yang menyertai turunnya suatu ayat. Atau bisa juga ada ayat-ayat tertentu yang turun beberapa kali, dengan motivasi kejadian yang berbeda.
  12. Nasikh Mansukh
  13. 'Fiqih
  14. Hadits
  15. Wahbi

Thursday 12 January 2012

Cara Membuat Blog Atau Website

Anda ingin membuat website atau blog di blogger maka, yang perlu anda perhatikan adalah apakah anda sudah memiliki accountdi gmail??
Jika Anda telah memiliki account di Gmail, selanjutnya Anda dapat membuat website blog melalui Blogger.com. Berikut langkah-langkahnya,
1. Ketikkan alamat website Blogger yaitu www.blogger.com.

2. Selanjutnya, pada form log in atau masuk tulislah nama account Gmail, Anda. Kemudian klik Masuk.

3. Langkah pertama dalam membuat blogger adalah mengisi
form yang berisi nama Anda dan nama tampilan pada Blogger. Ketikkan nama Anda pada kotak Nama Anda dan ketikkan nama tampilan pada kotak Nama Tampilan.

4. Tulislah nama blog Anda pada kotak Judul Blog dan tulis nama URL blog Anda pada kotak Alamat URL Biog. Komudian klik Lanjutkan.

5. Untuk langkah terakhir, pilihlah template untuk blog Anda. Klik tombol salah satu template yang Anda sukai lalu klik Lanjutkan.

6. Setelah itu akan muncul konfirmasi yang mengatakan bahwa Blog Anda Sudah Jadi. Untuk memulai menggunakan blog ini klik MULAI BLOGGING





Selamat mencoba ......... :D

Internet, Ikin Kantong Tebel


Internet untuk mencari uang alias berbisnis

Internet sudah dikenal oleh masyarakat sebagai ladang untuk mencari informasi.Segala jenis informasi bisa didapatkan melalui Internet. Mulai dari pelajar hingga kalangan profesional sudah merasakan betapa besar manfaat Internet. Hebatnya lagi, kini sudah banyak orang yang memanfaatkan fasilitas Internet untuk mencari uang alias berbisnis. Mulai dari membuka usaha jasa warnet, game online, hingga toko online. Untuk toko online lebih heboh lagi, karena biasanya untuk menyewa tempat untuk toko kita butuh jutaan rupiah, dengan toko online kita hanya mengeluarkan uang sekitar Rp 10.000,00 per bulan untuk sewa space di Internet. Kalau toko di dunia nyata memiliki ruang yang terbatas, tidak dengan internet. Seseorang yang punya toko online dapat memajang ribuan jenis barang dagangan di toko onlinenya, luar biasa…
Akibatnya, tidak sedikit orang yang berusaha untuk berbisnis lewat internet. Hal yang lagi tren sekarang adalah, bagaimana caranya menambah pendapatan melalui internet tanpa mengenyampingkan pendapatan utama. Wow, ada banyak cara ternyata. Dengan sedikit meluangkan waktu, disamping juga bisa menyalurkan hobi, kita juga bisa mendapatkan hasil sampingan. Melalui buku ini, Anda akan diberi panduan untuk mencari tambahan uang saku melalui internet. Kita akan mencoba untuk membuat internet menjadi benar-benar sumur uang dan membuat internet bekerja untuk kita.
Mungkin beberapa tahun silam, internet hanya dikenal sebagai media penyedia sarana berita dan informasi, tetapi dengan sedikit kreatifitas untuk memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di internet, Anda bisa mendapatkan keuntungan finansial untuk keperluan sehari-hari, menambah uang jajan, atau bahkan untuk berlibur.
Segera lupakan keruwetan mengurus toko nyata, dimana Anda harus menunggu dan mengawasi selama berjam-jam. Sepertinya hal tersebut tidak terlalu menyenangkan untuk mengisi hidup Anda sehari-hari. Karena Anda mempunyai sebuah jalan yang terlampau mudah untuk dilakukan tetapi cukup untuk menambah simpanan uang di saku Anda dengan cara memanfaatkan internet sebagai lahan mengeruk pundi-pundi uang. Anda tidak perlu menjadi seorang sarjana untuk bisa mencari uang di internet. Anda juga tidak harus menjadi seorang pakar ekonomi jika Anda ingin mengeruk rupiah (dollar) di internet, siapa saja bisa melakukannya dan sangat tergantung seberapa keseriusan orang yang ingin mendapatkan uang tersebut.

Kegagalan Terbesar Dalam Hidup Kita


Kegagalan Itu Penting

Sukses 98% dibentuk oleh kegagalan dan kesalahan.
— Seichiro Honda
Saya membangun IBM dengan melipatgandakan kegagalan.
— Thomas J. Watson
Bekerja di perusahaan terkemuka dan sukses itu
mudah.
Tetapi, bila Anda gagal, Anda dipaksa menjadi
kreatif;
dan berpikir secara mendalam. Di perusahaan yang
gagal,
Anda harus selalu mempertanyakan asumsi-asumsi.
Saya menginginkan beberapa orang di sekitar saya
yang pernah melalui proses kegagalan.
— Bill Gate
Kita lebih sering belajar bijaksana dari kegagalan
daripada keberhasilan. Karena itu, orang yang
tidak pernah gagal mungkin tidak menemukan
kebijaksanaan apapun.
— Samuel Smiles
Tidak penting berapa kali Anda jatuh,
yang penting berapa kali Anda bangkit.
— Abraham Lincoln
Kegagalan terbesar dalam hidup kita adalah
bila kita tidak belajar sedikitpun dari kegagalan tersebut.
— Andrias Harefa
Bila Anda mengalami musibah, toko terbakar atau dijarah, di-PHK dari pekerjaan Anda, atau harta yang Anda kumpulkan dengan susah payah selama puluhan tahun habis dirampok, Anda mungkin akan merasa gagal dalam hidup ini. Hari esok terasa gelap gulita seperti Pulau Madura yang kehilangan pasokan listrik akibat kabel bawah laut milik PLN disenggol jangkar kapal tak bertanggung jawab.
Bila Anda seorang wiraniaga otomotif atau staf pemasaran di bisnis properti yang memulai karier sejak Indonesia dilanda badai krisis pertengahan 1997, tidak mudah menunjukkan prestasi kerja kepada perusahaan. Tidak kurang dari 60% bisnis hancur total karena mengikuti ajaran sesat untuk “rajin berhutang”. Lokasi-lokasi strategis yang pernah disebut sebagai Segitiga Emas di Jakarta, telah berubah menjadi killing field (ladang pembantaian) dan perusahaan-perusahaan yang masih mencoba bertahan memilih untuk pindah ke daerah pinggiran atau beralih wujud menjadi small office home office (SOHO).
Bila Anda baru lulus dari perguruan tinggi yang statusnya tidak akan pernah disamakan (alias terdengar sayup-sayup) dan berusaha mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi pada masa gonjang-ganjing ekonomi (dan politik) di negeri ini, maka janganlah bermimpi untuk mendapatkannya dengan mudah.
Namun putus asa dan bunuh diri bukanlah pilihan satu-satunya. Anda juga tidak harus menjadi gila atau ikut-ikutan menjadi Pak Ogah di putaran jalan tertentu. Menangis dan menggerutu atau ikut-ikut demonstrasi, menjarah dan bikin onar, juga bukan pilihan yang dianjurkan (kecuali bila Anda berniat menjadi “provokator”). Masih sangat banyak pilihan lain yang dapat Anda lakukan untuk menyiasati situasi sulit, baik sebagai wiraniaga, pencari kerja, pengusaha (yang tokonya habis dijarah atau terbakar), atau apapun juga. Dan untuk mendapatkan pilihan yang lebih baik, Anda perlu menghindarkan diri dari jebakan perasaan gagal.
Untuk terhindar dari jebakan maut itu, Anda memerlukan persepsi dan sikap yang tepat mengenai makna kegagalan.
Persepsi dan Sikap terhadap Kegagalan
Kegagalan itu penting jika kita memiliki persepsi dan sikap yang tepat mengenai kegagalan tersebut. Kekeliruan terbesar yang membuat kita sulit bangkit dari kegagalan adalah pandangan yang salah kaprah dan asumsi yang menyesatkan jiwa. Banyak orang berpikir bahwa orang-orang yang berhasil adalah mereka yang selalu berhasil dan orang yang mengalami kegagalan (apalagi beruntun) tidak mungkin berhasil

Seks sekedar kebutuhan ataukah keinginan?


Hubungan sex adalah hubungan yang melibatkan laki-laki dan perempuan dalam bentuk hubungan yang khusus. Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman berkaitan dengan keberadaan manusia, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, sebagai berikut:

”Hai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan perempuan, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal.” ( Al-Hujurat: 13)

Allah menciptakan manusia, baik pria dan wanita dengan suatu fitrah yang khas. Wanita adalah seorang manusia, sebagaimana halnya pria. Masing-masing tidak dapat dibedakan dari aspek kemanusiaannya.

Allah SWT telah menciptakan pada masing-masing manusia potensi dinamis (thaqah hayawiyyah). Potensi itu berupa kebutuhan jasmani seperti rasa lapar, dahaga, dll; serta berbagai potensi naluriah seperti naluri untuk mempertahankan diri, naluri untuk melanjutkan keturunan dan naluri untuk beragama. Potensi ini ada pada masing-masing jenis kelamin. Selain itu Allah juga menjadikan pada diri keduanya kekuatan berfikir.

Sebagai bentuk penampakan dari naluri untuk melestarikan lawan jenis pada manusia, maka muncul ketertarikan pada lawan jenis. Oleh karena itu, hubungan pria-wanita atau sebaliknya, dalam kaitannya dengan naluri seksual merupakan hubungan yang bersifat alamiah. Namun benarkah naluri ini adalah pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu? Dan manusia akan mengalamu kehancuran jika tidak memenuhi tuntutan kebutuhan dari naluri ini?

Barat dan Sex

Melihat kehidupan sex masyarakat non Islam (baca: masyarakat Kapitalis dan Komunis) tak ubahnya mengamati kehidupan sex di dunia binatang. Sex merupakan sesuatu yang sangat identik dengan masyarakat Barat. Dalam masyarakat ini, sex adalah sebuah kebutuhan pokok yang HARUS dipenuhi. Sex adalah pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu. Menurut mereka, mustahil sebuah kebahagiaan akan tercipta tanpa kebebasan sex. Mustahil akan ada sebuah masyarakat yang produktif bila ada pengekangan sex. Karena itu, menurut mereka kebebasan sex adalah sesuatu yang harus dijamin keberadaannya dalam masyarakat Kapitalis. Bahkan upaya-upaya untuk menyuburkan naluri sexual (agar manusia terdorong untuk produktif) adalah sesuatu yang harus terus-menerus dimunculkan.

Karena itu, tak heran jika perempuan dalam masyarakat tipe ini dijadikan sebagai komoditi perangsang gairah sexual. Nyaris tidak ada event apapun tanpa kehadiran perempuan sebagai komoditi sexual. Mulai dari iklan, pertemuan-pertemuan, sampai rapat kenegaraan. Perempuan akan selalu ditampilkan. Demikian juga dengan berbagai rangsangan yang lain, seperti iklan, film, dan lagu-lagu dll selalu mengangkat tema cinta di dalamnya. Bahkan setelah masyarakat benar-benar telah terbangkitkan naluri sexualnya pun, maka ada fasilitas yang memakan dana besar dan energi besar seperti ATM kondom, program kondom gratis, lokasi pelacuran, jaminan aborsi yang aman, dsb untuk menjamin pemenuhan naluri sexual ini.

Selanjutnya, juga tidak perlu terlalu heran berbagai problem sosial seperti tingginya kehamilan yang tidak diinginkan, baik karena incest, perkosaan, dll, angka perceraian yang tinggi, kenakalan remaja yang tidak wajar karena keguncangan keluarga, jutaan kasus HIV dan AIDS, masalah lesbianisme dan homosexual dan berbagai masalah sosial lainnya juga sangat dentik dengan masyarakat Barat.

Naluri Sexual dan Kemunculannya

Naluri sexual sebenarnya bukan satu-satunya naluri yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu. Selain naluri sexual, Allah SWT telah menciptakan pada masing-masing manusia potensi dinamis (thaqah hayawiyyah) yang berupa kebutuhan jasmani seperti rasa lapar, dahaga, dll; serta berbagai potensi naluriah seperti naluri untuk mempertahankan diri (gharizah baqa’), naluri untuk melanjutkan keturunan (gharizah nau’) dan naluri untuk beragama (gharizah tadayyun). Naluri dalam diri manusia tersebut akan memunculkan kebutuhan yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, naluri mempertahankan diri (gharizatul baqa’) yang ada pada diri manusia akan mendorong manusia untuk membuat prestasi dalam hidup. Naluri tersebut juga akan mendorong seseorang untuk marah, atau bahkan menghilangkan nyawa orang lain ketika dia merasa harga dirinya dilecehkan. Demikian pula dengan naluri untuk melanjutkan keturunan (gharizatul Nau’) yang dimiliki manusia. Naluri ini akan mampu mendorong manusia untuk melakukan apapun demi untuk meraih simpati pujaan hatinya.

Namun dorongan ini tidak akan muncul tanpa adanya rangsanganeksternal yang memicunya untuk bergejolak. Belum pernah kita mendengar adanya konflik yang berkepanjangan, tindak kriminal yang menjadi menu sehari-hari dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan keadilan. Sebaliknya, dalam masyarakat Kapitalis dan individualis maka fakta tersebut akan sering terjadi. Karena atmosfer yang ada dalam masyarakat kapitalis dan individualis merupakan rangsangan eksternal luar biasa yang menyuburkan sikap egosentris yang muncul dari gharizah baqo’. Demikian pula dengan ghorizah nau’. Kebutuhan yang tinggi terhadap sex, free sex yang merajalela dan segala implikasinya akan kita jumpai pada masyarakat yang menggembar-gemborkan rangsangan sexual dimana-mana. Thus, dorongan yang muncul dari naluri termasuk naluri sexual semata-mata dipengaruhi oleh rangsangan eksternal baik berupa fakta yang diindera maupun persepsi-persepsi tertentu yang mengundang makna-makna tertentu seperti persepsi bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa sex.

So, naluri sexual sebagaimana naluri yang lain hanya akan menuntut pemuasan ketika bergejolak. Naluri tersebut tidak akan bergejolak kecuali ada rangsangan eksternal. Oleh karena itu, kemunculan dan pemenuhan naluri sexual merupakan perkara yang dapat diatur oleh manusia. Manusia juga mampu mencegah munculnya berbagai gejala dari naluri ini. Jika muncul pun, maka naluri ini juga bisa dialihkan.

Nauri Sexual, Haruskah dipenuhi?

Dunia barat dan komunis meyakini bahwa pengekangan naluri sexual akan mengakibatkan berbagai penyakit fisik, psikis, maupun akal. Secara kasat mata kta bisa mengatakan bahwa pendapat itu adalah pendapat yang keliru dan kontradiktif dengan fakta sebenarnya. Ada perbedaan yang sangat jelas antara dorongan yang muncul dari naluri dan dorongan yang muncul dari kebutuhan jasmani manusia dari sisi pemenuhannya. Kebutuhan jasmani seperti makan, minum, tidur dll mutlak harus dipenuhi. Jika tidak, bisa mengantarkan pada kematian. Sebaliknya, naluri manusia tidak menuntut pemenuhan secara pasti. Naluri jika tidak dipenuhi tidak akan menimbulkan bahaya, yang mungkin terjadi hanyalah kepedihan dan kegelisahan, tidak lebih. Buktinya, bisa saja terjadi, orang yang seumur hidupnya tidak memenuhi naluri sexual, ternyata tidak mengalami bahaya apapun dalam hidupnya.

Islam dan Pengaturan yang Membahagikan

Pandangan Barat yang keliru tentang sex telah benar-benar menghancurkan kehidupan sosial masyarakat. Sementara di sisi lain, Islam sebagai sebuah mabda’ yang syamil wa kaamil telah menyediakan sebuah konsep pengaturan naluri sexual yang menjamin pemenuhannya namun mencegah agar manusia tidak jatuh dalam derajat hewani.

Islam memandang bahwa naluri sexual adalah sesuatu yang fitroh. Namun demikian, melepaskan kendali naluri ini secara bebas merupakan tindakan yang sangat membahayakan bagi diri manusia dan kehidupan masyarakat. Sebab tujuan dijadikan naluri sexual tiada lain untuk melahirkan anak demi melestarikan keturunan.

Atas dasar itu, pandangan terhadap naluri ini harus difokuskan pada tujuan dari penciptaannya pada diri manusia, yaitu untuk melestarikan keturunan. Bukan sekedar memenuhi kepuasan seperti dalam pandangan masyarakat Barat.

Dengan kata lain, naluri ini semata-mata diciptakan demi kehidupan suami-istri saja. Bukan kehidupan sexual pria dan wanita secara umum. Karena itu, maka Islam akan menjauhkan segala rangsangan yang dapat menimbulkan dorongan sexual pada masyarakat umum. Islam memerintahkan para wanita untuk menutup aurat, Islam akan melarang pornografi dan pornoaksi dsb.

Dengan keterangan di atas, tampak jelas kesalahan pandangan masyarakat barat maupun sosialis yang memandang hubungan pria dan wanita sebatas hubungan sexual antara laki-laki dan perempuan. Tampak jelas pula kesalahan mereka dalam memecahkan problematika ini. Mereka keliru ketika membangkitkan naluri ini pada pria dan wanita secara sengaja melalui pergaulan bebas di antara keduanya, membiasakan lagu, cerita, tari yang mengarah kesana atau dengan merayakan hari valentine dsb. Justru seharusnya rangsangan-rangsangan tersebut harus dijauhkan dari kehidupan umum baik berupa fakta yang terindra ataupun persepsi-persepsi yang merusak. Dengan mengembalikan bahwa tujuan hubungan sexual adalah untuk menghasilkan keturunan, sehingga pemenuhan dan rangsangannya pun harus dijaga supaya hanya ada dalam wilayah domestik bukan wilayah public, maka timbulnya permasalahan sosial dan efeknya akan mampu dicegah dan diatasi…

Mahasiswa zaman sekarang


Tampak secara global kehidupan mahasiswa tidak jauh berbeda dengan kehidupan anak sekolah menengah atas. Pergi kuliah, kemudian mencatat apa saja yang keluar dari mulut dosen lengkap dengan titik komanya. Kegiatan yang paling digemari bila kuliah usai duduk berkelompok kelompok, bukan mendiskusikan tentang masalah perkuliahan tetapi hanya cenderung bersifat kelakar, ledek meledek. Ada yang mendengar tentu ada yang jadi tukang cerita. Macam-macam ceritanya, persis seperti yang terkandung dalam syair lagu “panggung sandiwara”.
Kegiatan mereka yang paling umum di tempat kost adalah bermain domino sambil tertawa terbahak bahak, tidur sambil mendengar kaset atau ngumpul-ngumpul untuk berbagi gosip tentang acara televisi, tentang kasus pejabat yang korupsi sampai kepada gosip bagaimana menaklukkan hati pacar. Sedangkan kaum wanita ngumpul-ngumpul membicarakan tentang mode, tentang apa isi kamar kost kawan yang sombong sampai kepada masalah nasib.
Kemudian bila diadakan ten¬tamen, musim ujian, pada saat itu barulah mereka kasak kusuk. Melengkapi catatan, membuat jimat ala anak SMA sampai mencari sopir pada waktu ujian ber¬langsung. Soal ujian pada beberapa jurusan terasa agak santai. Apabila dalam ujian untuk mata kuliah umum suasananya terasa lebih acuh karena hubungan antar mahasiswa begitu pula hubungan mahasiswa dengan dosen bersifat siapa lu siapa gua saja. Memang telah ada perguruan tinggi swasta sengaja memasang monitor untuk meningkatkan mutu akademik yang lebih objektif tetapi itu hanya segelintir saja dari populasi perguruan tinggi yang ada.
Dari sekian banyak mahasiswa yang santai atau ada juga mahasiswa yang serius dalam menghadapi kuliah. Mereka tekun menghadapi buku catatan, banyak mengurung diri dari pergaulan. Dalam menghadapi tentamen, mereka sengaja menahan kantuk pada malam hari untuk dapat menghafal semua isi catatan. Memang belajar dengan care menghafal telah membuat mereka sukses dan mampu. membuat mereka memperoleh, indeks prestasi tiga koma sampai indeks prestasi empat. Tetapi apakah mereka dapat dikatakan sebagai mahasiswa yang, intelektual?
Dapat kita katakan bahwa belajar dengan cara menghafal tidak ubahnya ibarat merekam bagi sebuah kaset kosong dan ahli pendidikan mengatakan bahwa belajar dengan cara demikian dapat mematikan kreatifitas otak untuk berfikir. Memang banyak mahasiswa berindeks prestasi bagus cuma karena menghafal kemudian punya peluang untuk menjadi staf akademik perguruan tinggi, misalnya. Maka mereka rata-rata tampil sebagai obyek yang membosankan, demikianlah pengakuan beberapa orang mahasiswa.
Adalah seorang mahasiswa mempunyai prestasi belajar di atas rata-rata, dia selalu mengungkapkan rasa pesimis yang berkepanjangan. Dia mengeluh hendak jadi apa dan kerja dimana kelak bila telah lepas dari perguruan tinggi. “Lho kamu kuliah di Universitas dituntut untuk menjadi intelektual, keluhan seperti itu cuma panas keluar dari mulut pemuda awam. Sekarang bangunlah dan introspeksi dirimu tentang bagaimana wawasan berfikir dan pola pergaulanmu?”
Bukan kebetulan apabila ada mahasiswa begitu lepas dari perguruan tinggi langsung aktif dalam suatu bidang pekerjaan. Kesuksesan begini tentu telah mereka rintis jauh hari sebelumnya. Karena kesibukan ganda, sebagai mahasiswa dan merintis mencari lapangan kerja, rata-rata dalam bidang akademik prestasi mereka sedang-sedang saja, tetapi dalam mempraktekkan kerja tidak perlu lagi kasak kusuk.
Ada beberapa orang mahasiswa, dulu sering meninggalkan tempat kost selama berminggu minggu sampai berbulan bulan. Nongol di kampus apabila ada jadwal kuliah setelah itu ia cabut lagi. Memang kuliah sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Walau mereka wisuda dengan indeks prestasi sedang tetapi wawasan berfikir luas. Kini mereka sukses dalam mengelola usaha agrobisnis, mengelola ekspor bahan pangan dalam wilayah SIJORI, Singapura-Johor-Riau dan mengelola usaha-usaha bisnis lainnya. Sedangkan kawan-kawannya yang dulu santai, goyang goyang kaki, kini setelah wisuda sibuk mengepit ijazah dari kantor ke kantor. Dan selalu saja kalimat “tidak ada lowongan kerja” membuatnya terduduk lesu.

BADAI MATAHARI

Ilmuwan Buktikan Keberadaan ‘Tali Magnetik’ Penyebab Badai Matahari

Senin, 20 Juni 2011 - Badai matahari adalah ledakan dahsyat di Matahari, mengirim milyaran ton material tak bermuatan, juga disebut plasma, ke luar angkasa pada kecepatan lebih dari satu juta mil per jam.

Para ilmuwan di Universitas George Mason telah menemukan sebuah fenomena yang disebut tali magnetik raksasa yang menyebabkan badai matahari. Mengkonfirmasikan keberadaan formasi ini adalah langkah penting pertama untuk membantu meredam dampak yang merusak akibat ledakan badai matahari terhadap satelit komunikasi di Bumi.
Penemuan ini dibuat oleh profesor asosiasi Jie Zhang dan mantan mahasiswanya Xin Cheng dengan menggunakan gambar-gambar dari pesawat luar angkasa Solar Dynamic Observatory (SDO) NASA.
Meski tali magnetik diyakini menjadi penyebab ledakan raksasa di Matahari, para ilmuwan sebelumnya tak mampu membuktikan keberadaan fenomena ini karena begitu cepatnya gerakan tali tersebut.
Bagaimanapun juga, melalui pemeriksaan cermat terhadap gambar-gambar yang diambil teleskop Atmospheric Imaging Assembly (AIA) pada SDO, Zhang mampu menunjukkan dengan tepat area matahari di mana tali magnetik terbentuk. Deretan teleskop AIA mampu menangkap gambar di Matahari tiap 10 detik, 24 jam per hari. Tempo yang tak ada duanya ini yang membantu penemuan.

Gambar Matahari ini diambil pada 03:41 UT tertanggal 8 Maret 2011, menampilkan berbagai putaran medan magnet dari beberapa area aktif mirip pulau di permukaan Matahari. Kotak putih membungkus area aktif tertentu di mana tali magnetik raksasa ditemukan. Gambar ini, yang diambil teleskop Atmospheric Imaging Assembly (AIA) SDO pada panjang gelombang Extreme Ultraviolet 171 Angstrom, memetakan material gas bermuatan korona pada suhu sekitar 1 juta derajat Celcius. (Kredit: NASA dan Universitas George Mason)
“Tali magnetik memicu ledakan matahari. Para ilmuwan telah memperdebatkan apakah tali magnetik ini memang ada atau tidak sebelum ledakan matahari. Saya yakin bahwa hasil dari observasi yang sempurna ini bisa membantu menuntaskan isu kontroversial itu,” kata Zhang.
Badai matahari adalah ledakan dahsyat di Matahari, mengirim milyaran ton material tak bermuatan, juga disebut plasma, ke luar angkasa pada kecepatan lebih dari satu juta mil per jam. Awan plasma membawa bidang magnetik yang kuat. Saat awan bermagnet itu mencapai Bumi sehari atau tiga hari kemudian, sejumlah besar energinya terendapkan ke dalam magnetosfir Bumi.
Normalnya, magnetosfir Bumi menangkis angin matahari yang merusak dan melindungi lingkungan. Namun demikian, badai matahari berpotensi mengganggu efek pelindung ini dan menghasilkan beberapa cuaca luar angkasa, yang dampaknya bisa merusak susunan luas sistem tehnologi, termasuk satelit operasi, komunikasi dan navigasi serta jaringan listrik.
Riset Zhang ini akan membantu dalam memberikan peringatan dini tentang badai matahari dan membantu meminimalkan kerusakan akibat cuaca luar angkasa di Bumi.
“Dengan memahami proses ledakan pada badai ini pasti akan membantu kita memprediksinya dengan lebih baik,” kata Zhang. “Kita tak bisa mencegah badai matahari, sama seperti kita tak bisa mencegah gempa bumi atau ledakan gunung berapi. Tapi pengembangan kapasitas prediksinya bisa membantu meredam dampak-dampak yang merusak. Misalnya, satelit operator bisa menurunkan tenaga sistem-sistem utamanya untuk mencegah sebisa mungkin kerusakan pada sistem.”
Secara luas diyakini bahwa bidang-bidang magnetik di Matahari berperan penting dalam menyimpan energi dan mendayakan badai matahari. Bagaimanapun juga, bentuk pasti garis-garis bidang magnetik yang mengawali ledakan ini sangatlah kontroversial. Sebagian besar garis bidang ini berbentuk setengah melingkar dengan titik-titik kakinya tertanam di atas permukaan Matahari. Mereka tak mudah meledak, dan pada kenyataannya, mereka sering berperan dalam mencegah ledakan.
Para ilmuwan menduga bahwa tali magnetik, jika memang ada, adalah fenomena yang mendayakan ledakan. Seutas tali magnetik mengandung banyak garis bidang magnetik yang membungkus seputar pusat sumbunya dan kemungkinan saling melilit satu sama lain. Karena lilitan ini, arus listrik yang kuat bisa terbawa oleh tali magnetik. Teorinya, arus listrik ini bisa menghasilkan kekuatan elektro-magnetik yang cukup untuk mendesak kekuatan dari garis-garis bidang lainnya dan mendorong tali magnetik bergerak keluar.
Gambar-gambar AIA kini mengungkapkan bahwa, sebelum ledakan, terdapat saluran panjang dan rendah bergerak melewati semua kawasan yang aktif, yang suhu panasnya setinggi 10 juta derajat, dan perlahan terangkat. Saat mencapai titik kritis, ia mulai meledak dengan cepat. Ini adalah fitur yang berbeda dengan yang mengelilingi garis-garis bidang magnetik. Saluran panas ini kini diyakini adalah tali magnetik yang telah lama dicari-cari oleh para ilmuwan.
Zhang adalah profesor asosiasi di Sekolah Ilmu Fisika, Astronomi dan Komputasi serta bekerja pada Space Weather Lab di Universitas George Mason. Hasil risetnya dilaporkan dalam American Astronomical Society Solar Physics Division Meeting, yang bertempat di Las Cruces, New Mexico, pada tanggal 12-16 Juni 2011.
Kredit: Universitas George Mason